MPASI Terlalu Dini? Hati-Hati, Bisa Ganggu Pencernaan dan Picu Alergi!
Mulai memberi MPASI (Makanan Pendamping ASI) terlalu dini dapat diibaratkan seperti meminta bayi berlari saat ia baru belajar tengkurap?belum waktunya dan bisa membahayakan. Memahami tanda kesiapan bayi menjadi langkah penting agar proses ini berjalan aman dan mendukung tumbuh kembang optimal.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), usia ideal untuk memulai MPASI adalah 6 bulan, namun tidak sedikit orang tua yang mengenalkannya lebih awal. Studi dari Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition (2022) menunjukkan bahwa sekitar 30% orang tua memberikan MPASI sebelum usia 5 bulan, yang berpotensi menyebabkan masalah pencernaan dan meningkatkan risiko alergi. Padahal, kesiapan bayi bukan sekadar soal usia, tetapi juga perkembangan fisik dan keterampilan motorik.
Mengapa MPASI Diberikan Terlalu Dini?
Beberapa alasan umum mengapa orang tua terlalu cepat memperkenalkan MPASI antara lain:
- Mitos Tentang Bayi Kurus
- Ada anggapan bahwa bayi yang tampak kurus harus segera diberi makanan padat, padahal sebenarnya ASI atau susu formula masih mencukupi kebutuhan nutrisi bayi di bawah 6 bulan.
- Tekanan Sosial dan Lingkungan
- Pengaruh dari keluarga atau membandingkan bayi dengan anak lain bisa membuat orang tua merasa perlu segera memulai MPASI, walau belum waktunya.
- Kurangnya Pemahaman tentang Tanda Kesiapan
- Misalnya, ketika bayi sering memasukkan tangan ke mulut, sebagian orang tua menganggap itu tanda lapar, padahal itu merupakan bagian dari fase perkembangan oral yang normal.
Risiko Kesehatan Akibat MPASI Terlalu Awal
Memberikan MPASI sebelum bayi benar-benar siap bisa berdampak pada kesehatan, seperti:
- Masalah Pencernaan: Sistem pencernaan bayi belum matang dan kekurangan enzim untuk mencerna makanan padat, berisiko menyebabkan diare atau sembelit (American Academy of Pediatrics, 2021).
- Risiko Alergi Lebih Tinggi: Bayi yang terlalu dini dikenalkan dengan makanan padat, terutama yang mengandung protein kompleks seperti gluten atau susu sapi, berisiko mengalami reaksi alergi karena sistem imun belum berkembang sempurna.
- Potensi Malnutrisi: Pemberian MPASI yang menggantikan ASI terlalu awal bisa menyebabkan kekurangan zat gizi penting seperti zat besi dan zinc.
Cara Aman Memulai MPASI
Agar proses MPASI berjalan dengan aman, berikut beberapa panduan:
- Mulailah dengan makanan bertekstur lembut (puree) dalam jumlah kecil, seperti 1?2 sendok makan.
- Kenalkan satu jenis makanan dalam 3?4 hari untuk memantau potensi alergi.
- Hindari memaksa bayi untuk menghabiskan makanan?hormati sinyal kenyang dari bayi.
Fokus pada Kesiapan, Bukan Sekadar Usia
Menyesuaikan MPASI dengan tanda-tanda kesiapan bayi dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan dan alergi di kemudian hari. Penting bagi orang tua untuk memperhatikan kesiapan motorik dan kemampuan menelan bayi, bukan hanya berdasarkan usianya.
Jika ada keraguan mengenai kesiapan bayi atau muncul gejala seperti ruam, muntah, atau perubahan perilaku setelah makan, segera konsultasikan dengan dokter anak. Disarankan juga untuk mencatat jenis dan respons makanan dalam buku harian MPASI sebagai alat pemantauan perkembangan.
Referensi:
- WHO (2021). Guidelines for Complementary Feeding.
- American Academy of Pediatrics (2023). Starting Solid Foods.
- Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition (2022). Risks of Early Complementary Feeding.
Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan bukan pengganti saran medis profesional. Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk penanganan khusus terkait kondisi bayi Anda.
Kata kunci: tanda bayi siap MPASI, ciri bayi mulai makan, bahaya MPASI dini, usia tepat MPASI.
Aksi: Konsultasikan dengan dokter anak untuk langkah MPASI yang tepat. Reservasi sekarang!